TANDANG………. !!! NYANDANG KAHAYANG

Kewajiban Suami Terhadap Istri (Nas Al Quran dan hadis)……….

  1. Allah Taala berfirman, yang Artinya:
    “Dan gaulilah mereka (isteri-isterimu) dengan cara sebaik-baiknya.” (An Nisa 19)
  2. Dan Allah berfirman lagi:
    ‘Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajiban menurut cara yang baik akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan atas isterinya.”
    (Al Baqarah : 228)
  3. Diceritakan dari Nabi SAW bahwa baginda bersabda pada waktu haji wada (perpisahan) setelah baginda memuji Allah dan menyanjung-Nya serta menasehati para hadirin yang Artinya :
    ‘Ingatlah (hai kaumku), terimalah pesanku untuk berbuat baik kepada para isteri, isteri-isteri itu hanyalah dapat diumpamakan kawanmu yang berada di sampingmu, kamu tidak dapat memiliki apa-apa dari mereka selain berbuat baik, kecuali kalau isteri-isteri itu melakukan perbuatan yang keji yang jelas (membangkang atau tidak taat) maka tinggalkanlah mereka sendirian di tempat tidur dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Kalau isteri isteri itu taat kepadamu maka janganlah kamu mencari jalan untuk menyusahkan mereka.
    Ingatlah! Sesungguhnya kamu mempunyai kewajiban terhadap isteri-isterimu dan sesungguhnya isteri-isterimu itu mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap dinmu Kemudian kewajiban isteri isteri terhadap dirimu ialah mereka tidak boleh mengijinkan masuk ke rumahmu orang yang kamu benci.
    Ingatlah! Kewajiban terhadap mereka ialah bahwa kamu melayani mereka dengan balk dalam soal pakaian dan makanan mereka.
    (Riwayat Tarmizi dan Ibnu Ma)ah;.
  4. Rasulullah SAW bersabda yang Artinya :
    “Kewajiban seorang suami terhadap isterinya ialah suami harus memberi makan kepadanya jika ia makan dan memberi pakaian kepadanya jika ia berpakaian dan tidak boleh memukul mukanya dan tidak boleh memperolokkan dia dan juga tidak boleh meninggalkannya kecuali dalam tempat tidur (ketika isteri membangkang).”
    (Riwayat Abu Daud)
  5. Nabi SAW bersabda yang bermaksud:
    “Siapa saja seorang laki-laki yang menikahi perempuan dengat mas kawin sedikit atau banyak sedangkan dalam hatinya ia berniat untuk tidak memberikan hak perempuan tersebut (mas kawinnya) kepadanya. maka ia telah menipunya, kernudian jika ia meninggal dunia, sedang ia belum memberi hak perempuan tadi kepadanya maka ia akan menjumpai Allah pada hari Kiamat nanti dalam keadaan berzina.”
  6. Nabi SAW bersabda yang bermaksud
    “Sesungguhnya yang termasuk golongan mukmin yang paling sempuma imannya ialah mereka yang baik budi pekertinya dan mereka yang lebih halus dalam mempergauli keluarganya (isteri anak-anak dan kaum kerabatnya). “
  7. Nabi SAW bersabda yang bermaksud :
    “Orang-orang yang terbaik dari  kamu sekalian ialah mereka yang lebih baik dalam mempergauli keluarganya dan saya adalah orang yang terbaik dan kamu sekalian dalam mempergauli keluargaku.”
    (Riwayat lbnu Asakir)
  8. Diceritakan dari Nabi SAW bahwa baginda bersabda yang bermaksud:
    “Barang siapa yang sabar alas budi pekerti istennya yang buruk, maka Allah memberinya pahala sama dengan pahala yang diberikan kepada Nabi Ayub a.s karena sabar atas cobaan-Nya.”
    Cobaan ke alas Nabi Ayub ada empat hal:
    Habis harta bendanya.
    Meninggal dunia semua anaknya.
    Hancur badannya.
    Dijauhi oleh manusia kecuali isterinya bemama Rahmah
    Dan seorang isteri yang sabar atas budi pekerti suaminya yang buruk akan diberi oleh Allah pahala sama dengan pahala Asiah isteri Firaun.
  9. Al Habib Abdullah Al Haddad berkata:
    “seorang laki-laki yang sempurna adalah dia yang mempermudah dalam kewajiban-kewajiban kepadanya dan tidak mempermudah dalam kewajiban-kewajibannya kepada Allah. Dan seorang lakilaki yang kurang ialah dia yang bersifat sebaliknya.”
    Maksud dan penjelasan ini ialah seorang suami yang bersikap sudi memaafkan jika isterinya tidak menghias dirinya dan tidak melayaninya dengan sempurna dan lain-lain tetapi ia bersikap tegas jika isterinya tidak melakukan sholat atau puasa dan lainlain, itulah suami yang sempurna. Dan seorang suami yang bersikap keras jika isterinya tidak menghias dirinya atau tidak melayaninya dengan sempurna dan lain-lain tetapi bersikap acuh tak acuh (dingin) jika isteri meninggalkan kewajiban-kewajiban kepada Allah seperti sholat, puasa dan lain-lain, dia seorang suami yang kuranq.
  10. Dianjurkan bagi seorang suami memperhatikan isterinya (mengingatkannya dengan nada yang lembut/halus) dan menafkahinya sesuai kemampuannya dan berlaku tabah (jika disakiti oleh isterinya) dan bersikap halus kepadanya dan mengarahkannya ke jalan yang balk dan mengajamya hukum-hukum agama yang perlu diketahui olehnya seperti bersuci, haid dan ibadah-ibadah yang wajib atau yang sunat.
  11. Allah Taala berfirman yang bermaksud:
    ‘Hai orang-orang yang beriman! Jagalah dirimu dan ahli keluargamu dari api Neraka.”
    (At Tahnm : 6)
    Ibnu Abbas berkata:
    “Berilah pengetahuan agama kepada mereka dan berilah pelajaran budi pekerti yang bagus kepada mereka.” Dan Ibnu Umar dari Nabi SAW bahwa baginda bersabda: ‘Tap-tiap kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas yang dipimpinnya. Seorang imam yang memimpin manusia adalah pemimpin dan ia bertanggung jawab atas rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin dalam mengurusi ahli keluarganya la bertanggung jawab atas yang dipimpinnya. Seorang isteri adalah pemimpin dalam rumah tangganya dan bertanggung jawab atas keluarganya. Seorang hamba adalah pemimpin dalam mengurus harta tuannya, ia bertanggung jawab atas peliharaannya. Seorang laki-laki itu adalah pemimpin dalam mengurusi harta ayahnya, la bertanggung jawab atas peliharaannya. Jadi setiap kamu sekalian adalah pemimpin dan setiap kamu harus bertanggung jawab alas yang dipimpinnya.” (Muttallaq ‘alaih).
  12. Nabi SAW bersabda yang bermaksud: ‘Takutlah kepada Allah dalam memimpin isteri-istrimu , karena sesungguhnya mereka adalah amanah yang berada disampingmu, barangsiapa tidak memerintahkan sholat kepada isterinya dan tidak mengajarkan agama kepadanya, maka ia telah berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya.”
  13. Allah Taala berfirman yang Artinya :
    “Perintahkanlah keluargamu agar melakukan sholat.” (Thaha:132)’
  14. Diceritakan dan Nabi SAW bahwa baginda bersabda yang Artinya : “Tidak ada seseorang yang menjumpai Allah swt dengan membawa dosa yang lebih besar daripada seorang suami yang tidak sanggup mendidik keluarganya.”

Wallahu “alam……..

21 Komentar

  1. heru trisnadinata

    Assalamualaikum…
    kang saya mau tanya..
    saya baru menikahi seorang wanita, saya tinggal di cikarang dan mempunyai usaha di sana, kebetulan kakak saya juga punya usaha di sebelah usaha saya.. kedua Orang tua saya pun turut membantu usaha saya. jd istilah nya kami tgl 3 keluarga pada 1 rumah.
    yg saya ingin tanyakan, gmna sikap saya terhadap istri saya yg terbebani atau merasa tidak nyaman tgl bersama keluarga saya.. yg dia ingin kan tgl dengan orang tua dia dan bekerja di sana. apakah saya harus menuruti ke inginan istri saya atau gimana?? sedangkan saya sangat membutuhkan dia. terima kasih

    • Team_Bulls

      Wa’alaikum salam wrb………
      Sebetulnya….
      Tatkala menikah & ijab kabul di depan penghulu….disitu sudah ada nasehat…bahwa sanya kemanapun suami pergi…sang istri harus turut serta ( wajib hukumnya ).
      Kalau istilah sunda…”sanajan di bawa ka liang cocopet oge…istri kudu ngilu jeung ridho…kusabab tos kaiket ku tali perkawinan”.
      Sangat susah di era seperti ini….mencari wanita ( istri ) calon penghuni syurganya Allah swt…yaitu wanita ( istri ) seperti yg terurat dalam Al-Qur’an & Al Hadits….
      Saran Akang…..: Berilah pengertian..bahwa disini kita sedang usaha…mencari nafkah buat masa depan kita…berilah pengertian…bahwa kita tidak akan selamanya disini…kita menabung buat pisah rumah & beli rumah sendiri.
      Memang dilematis keluarga yang masih bersatu dengan ortu ya begini lah…..Kalo memungkinkan….ya ngontrak2 dulu lah……itu juga kalau memungkinkan…..

    • assalamualaikum,.,.,
      saya mau tanya kalau cuci piring, cuci baju, yetrika , masak itu kewajibanx suami pa istri?

      • Tatan

        Wa’alaikum salaam. Buat Republik.Kewajiban suami itu menafkahi, memelihara jasmani dan rukhaninya, jadi semua pekerjan itu adalah tanggung jawab suami,kalao lah sang istri mau melakukannya, itu adalah amal sholeh bagi dia, jadikalo mau meringankan berilah asistan rumah tangga.

      • Tatan

        ma’af ya sobat-sobat,saya mau coba nulis e ternyata bisa masuk ter uplod juga. ma’af ya kang. saya orang yg bodoh, lago dhoif,

  2. heru trisnadinata

    makasih kang sarannya,
    saran nya bermanfaat buat saya,,akan saya coba saran dr Akang..
    ^ ^

    • Team_Bulls

      Sama2….
      Semoga Allah swt memberikan kemudahan & jalan buat semua permasalahan di atas….
      Amin…

  3. Asriadi

    Assalamu Alaikum…

    Bagaimna caranya (kiat) mencari wanita ( istri ) calon penghuni syurganya Allah swt…yaitu wanita ( istri ) seperti yg terurat dalam Al-Qur’an & Al Hadits?

    Makasih sebelumnya Pak..

    • Team_Bulls

      Saat ini terlalu sulit & susah mencari Calon Istri SHALIHAH…..
      Terlalu banyak yang Da’i wanita tapi dakwahnya jauh api dari panggang…..
      Yang Da’i saja sudah begitu…apalagi para JAMAAHnya……( sedih…sedih bangets…..)
      Terlalu banyak para da’i yang tidak bisa membedakan mana hadits mana bukan hadits….( memang antek2 non muslim begitu pandai & lihai….hingga mereka yang mendapat julukan DA’I juga bisa terkecoh olehnya ).
      Salah satu tips untuk mencari calon istri shalehah :
      1. Perhatikan dari cara dandan.
      2. Perhatikan dari bicara & gaya bicara juga apa yg dibicarakan.
      3. Perhatikan dari gerak-gerik & tindak-tanduknya.
      4. Perhatikan dari cara dia perlakukan ortunya, perlakukan kakaknya, adiknya, saudara2nya juga teman2nya.
      5. Perhatikan cara beribadahnya ( baik shalat,shaum sunath,shadaqohnya dll )
      6. Perhatikan cara dia memperlakukan sesama Makhluk Allah SWT….
      Dan masih banyak lagi…..
      Gimana kalo kita ngobrol lewat YM…..???

  4. erlina

    Trimakasih. Saya mau bertanya bagaimana kalau menghadapi suami yg gak pernah sholat . Dalam rumah slalu bicaranya kasar baik dgn anak maupun dgn istrinya . Sudah 12 thn kami menikah .

    • Team_Bulls

      Mohon maaf baru balas.
      Naudzubillahi mindzalik….
      suami adalah pemimpin keluarga, dia akan ditanya akan hasil pimpinanya.
      Sbaiknya sebagai istri sebatas mengingatkan dan mengajak…hanya itu saja.
      Akang berdo’a semoga Suaminya bisa mendapat hidayah dari Allah swt.
      Semoga diberi kesabaran oleh Allah swt
      Amin YRA

    • Akhwat

      Maaf…
      Untuk mendapatkan yg baik.. Juga harus menjadi baik dahulu….
      Lelaki baik untuk perempuan yg baik.. Pun sebaliknya…
      Wanita baik untuk lelaki yg baik…
      Trimakasih…

  5. hana

    Tolong jelaskan , apa aja tanggung jawab seorg ayah kpd anaknya, n apakh seorg ayah bs meninggalkan begitu saja tanggungjawabnya k anak klo sdh ga harmonis lg dg istrinya,..? trimaksih….

  6. bundha tannay

    Assalamualaikum .
    Saya lg sedih mau curhat ni .
    Saya sdah 4 tahun berumah tangga dngan suami saya tpp gg tau knp saya dan suami gg prnh cocok selalu bertengkar !.
    Pertengkaran qta bkn kena orang ketiga melainkan krnaa mertua saya sendiri !.
    Saya sering d.omongin k.tetangga saya tentang kejelekan saya dan tetangga saya bilang sama saya trus saya cerita sama suami saya tpp malah Suami saya membela ibu.a walaupun ibu.a itu salah trus saya hrus gmna ?.
    Say terkadang berfikir ingin BERCERAI dngan suami saya tolong kch solusi untuk saya supaya saya lega .

    • Team_Bulls

      Wa alaykum salam wrb.
      Mohon maaf baru dbalas krena ksbukan saya cukup padat.
      Bercerai buka solusi terbaik.
      Ada istilah, seorang laki2 yang berbakti pada perempuan adalah ANAK. Seorang perempuan perempuan yang berbakti pada laki2 adalah Istri.
      Suami adalah seluruh penanggung jawab dunia akhirat.
      Mangga shlat tahajud mohon petunjuk Allah swt.

  7. srisusantiningsih

    Assalamua’laikum
    saya seorang wanita yang sudah bersuami dan bekerja
    saya mempunyai anak yang masih berusia 2 tahun
    usia perkawinan saya berjalan empat tahun
    saya tinggal di rumah orang tua suami
    suami saya tidak mempunya penghasilan tetap setiap hari ada di rumah
    anak saya setiap hari di jaga oleh ibu mertua saya
    saya ikhlas bekerja menghidupi keluarga mencari nafkah melakukan apa yang semestinya dilakukan oleh suami saya…tapi meski demikian saya tidak lupa dengan kewajiban saya sebagai seorang istri yang hasrus melakukan kegiatan dalam rumah tanggga seperti melayani suami menyiapkan kebutuhan suami dan mengurus anak dengan segala keterbatasan waktu karena saya harus bekerja
    saya menerima keadaan ini tapi meski tidak munafik kadang sekali kali merasa muak juga
    sekali kali suami dapat penghasilan tapi tidak pernah dia memberikannya sama saya dengan alasan katanya saya tidak nungguin anak karna saya bekerja bahkan tak jarang kalo dia dapat uang malah dikasikan keibunya tanpa sepengetahuan saya
    yang saya tanya kan apakah benar tindakan suami saya itu ?
    saya mesti bagaimana sekarang ?

    • Team_Bulls

      Maaf baru balas….
      Sangat tidak baik. Karena baik buruk urusan RT adalah dengan cara DISKUSI

  8. Assalamu ‘Alaikum
    siapakah periwayat hadist ini 12. “Nabi SAW bersabda yang bermaksud: ‘Takutlah kepada Allah dalam memimpin isteri-istrimu , karena sesungguhnya mereka adalah amanah yang berada disampingmu, barangsiapa tidak memerintahkan sholat kepada isterinya dan tidak mengajarkan agama kepadanya, maka ia telah berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya.”

  9. Indah susi

    Berdosakah seorang suami yg tidak memberikan nafkah pada istri dengan alasan istri sudah bekerja dan memberikan syarat pada istri untuk menunaikan kewajibannya terlebih dahulu baru di berikannya nafkah yang di anggapnya itu hak???

    • Team_Bulls

      Itu sangat berdosa, karena sudah jelas termaktub dala Al-Qur’an dan Al-Hadits

Trackbacks

  1. makalah keluarga samara ( sakinah , mawaddah , warahmah ) | yenizeska

Tinggalkan komentar